Rabu, 27 April 2011

pakan ternak sapi perah berbasis agribisnis

PAKAN TERNAK SAPI PERAH BERBASIS AGRIBISNIS


OLEH

ALIEF ASHAR
I 311 07 022





FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011


PAKAN TERNAK SAPI PERAH BERBASIS AGRIBISNIS


OLEH:



ALIEF ASHAR
I 311 07 022


Makalah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah
Seminar Studi Pustaka Pada Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas
Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar







FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Makalah             :  Pakan Ternak Sapi Perah Berbasis Agribisnis
Nama                    :   Alief Ashar
Stambuk               :   I 311 07 022
Jurusan                 :   Sosial Ekonomi Peternakan
 Jadwal                 :    29 April 2011

Makalah Seminar Studi Pustaka
Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh :

Panitia Seminar Studi Pustaka                        Pembimbing


Kasmiyati Kasim, S.Pt, M.Si                                          Siti Nur Lelah, S.Pt, M.Si
Nip : 132 318 039                                                             Nip : 19730719 200604 2     
                 
Mengetahui :
Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan


Dr.Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt, M.Si
Nip : 19710421 199702 2 002

Tanggal Pengesahan :               2011
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..........................................................................................          i
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................          ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................         iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................         iv
DAFTAR ISI ..........................................................................................................         v
PENDAHULUAN .................................................................................................         1
PERMASALAHAN ..............................................................................................         3
PEMBAHASAN
A.    Tinjauan Umum Tentang Agribisnis ..........................................................................        4
B.     Pakan Ternak Sapi Perah.......................................................................................         7
C.     Pengembangan Agribisnis Pakan Ternak Sapi Perah................................................       15
KESIMPULAN DAN SARAN
      Kesimpulan ......................................................................................................      18
DAFTAR PUSTAKA




PENDAHULUAN
                Sebagian besar penduduk Indonesia tinggal dan hidup di pedesaan yang umumnya hidup dan berusaha di bidang pertanian, setiap petani memelihara tanaman dan hewan guna mendapatkan hasil yang bermanfaat.  Agribisnis pada mulanya diartikan secara sempit, yaitu menyangkut subsektor masukan (input) dan subsektor produksi. Pada perkembangan selanjutnya agribisnis didefinisikan secara luas dan tidak hanya menyangkut subsektor masukan dan produksi tetapi juga menyangkut subsektor pascaproduksi, meliputi pemprosesan, penyebaran, dan penjualan produk. Dengan demikian agribisnis peternakan merupakan kegiatan usaha yang terkait dengan subsektor peternakan, mulai dari penyediaan sarana produksi, proses produksi (budidaya), penanganan pasca panen, pengolahan, sampai pemasaran produk ke konsumen.
Agribisnis merupakan suatu sektor ekonomi modern dan besar dari pertanian primer yang mencakup paling sedikit empat subsistem, yaitu Subsistem agribisnis hulu, Subsistem usahatani, Subsistem agribisnis hilir dan Subsistem jasa layanan pendukung.
Sapi perah merupakan hewan ternak yang menghasilkan susu sebagai produk utamanya. Susu dan produk olahannya adalah bahan pangan untuk konsumsi manusia. Kebutuhan akan susu terus semakin meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk, tingkat pendapatan, dan selera masyarakat. Tetapi kualitas susu harus tetap dipertanyakan seiring dengan meningkatnya permintaan susu. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas susu. Salah satunya adalah  pakan ternak.
          Pakan Ternak merupakan segala sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak (baik berupa bahan organik maupun non organik) yang sebagian atau seluruhnya dapat dicerna oleh ternak tanpa mengganggu kesehatan ternak.
Salah satu faktor yang menentukan  suksesnya usaha peternakan sapi perah ialah pemberian pakan ternak. Sebab sapi yang berproduksi tinggipun, apabila mereka tidak mendapatkan pakan ternak  yang baik dan cukup, juga tak akan menghasilkan susu sebagaimana mestinya. Dari pemaparan diatas maka di buatlah makalah yang berjudul Pakan Ternak Sapi Perah Berbasis Agribisnis.


PERMASALAHAN
Masalah yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah “Bagaimana Pakan Ternak Sapi Perah Berbasis Agribisnis





PEMBAHASAN
A.      Tinjauan Umum Tentang Agribisnis
Pendekatan untuk memahami pengertian agribisnis dapat dilakukan dengan menelusuri asal kata agribisnis itu sendiri. Agribisnis berasal dari kata agri dan bisnis. Agri berasal dari bahasa Inggris, agricultural (pertanian). Bisnis berarti usaha komersial dalam dunia perdagangan (Soekartawi, 1993).
Agribisnis pada mulanya diartikan secara sempit, yaitu menyangkut subsektor masukan (input) dan subsektor produksi (on farm). Pada perkembangan selanjutnya agribisnis didefinisikan secara luas dan tidak hanya menyangkut subsektor masukan dan produksi tetapi juga menyangkut subsektor pascaproduksi, meliputi pemrosesan, penyebaran, dan penjualan produk. Dengan demikian agribisnis peternakan merupakan kegiatan usaha yang terkait dengan subsektor peternakan, mulai dari penyediaan sarana produksi, proses produksi (budidaya), penanganan pasca panen, pengolahan, sampai pemasaran produk ke konsumen (Miranti, 2001).
Menurut Firdaus (1985), yang dimaksud dengan agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Pertanian dalam arti luas adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.
Agribisnis merupakan suatu sektor ekonomi modern dan besar dari pertanian primer yang mencakup paling sedikit empat subsistem, yaitu (Saragih, 1998) :
 (1) Subsistem agribisnis hulu (up-stream agribusiness), yaitu kegiatan ekonomi yang menghasilkan dan memperdagangkan sarana produksi pertanian primer (seperti industri pupuk, obat-obatan, benih atau bibit, alat dan mesin pertanian, dan lain sebagainya.
 (2) Subsistem usahatani (on-farm agribusiness) yang dimasa lalu disebut sistem pertanian primer; 
(3) Subsistem agribisnis hilir (down-stream agribusiness), yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah hasil pertanian primer menjadi produk olahan, baik dalam bentuk yang siap untuk dimasak atau siap saji (ready to cook/ready to used) atau siap untuk dikonsumsi (ready to eat) beserta kegiatan perdagangannya di pasar domestik dan internasional;
(4) Subsistem jasa layanan pendukung seperti perkereditan, asuransi, transportasi, pergudangan, penyuluhan, kebijakan pemerintah, dan lain-lain.Keempat subsistem tersebut saling terkait dan saling menentukan. Subsistem usahatani memerlukan input dari subsistem agribisnis hulu. Sebaliknya subsistem agribisnis hulu memerlukan subsistem usahatani sebagai pasar produknya. Subsistem agribisnis hilir memerlukan bahan baku untuk diolah dan diperdagangkan dari subsistem usahatani. Ketiga subsistem di atas memerlukan subsistem jasa layanan pendukung untuk memperlancar aktivitasnya. Dalam subsektor peternakan, subsistem hulu meliputi industri bibit ternak, pakan ternak, obat-obatan dan vaksin ternak, serta alat-alat dan mesin peternakan (alsinnak).
Berdasarkan jenis outputnya, subsistem usahatani dapat digolongkan menjadi usaha ternak perah, usaha ternak potong/pedaging, usaha ayam petelur, dan lain-lain. Subsistem agribisnis hilir meliputi usaha pemotongan hewan, industry susu, industry pengalengan daging, industri telur asin, industri kulit, restaurant dan lain sebagainya. Subsistem institusi penunjang meliputi lembaga penelitian pemerintah, penyuluhan, lembaga keuangan, kesehatan hewan dan lain-lain (Siragih, 1998).
Di dalam sistem agribisnis peternakan, subsistem agribisnis hulu dan hilir lebih banyak memperoleh nilai tambah dibandingkan dengan subsistem budidaya (usahatani). Bandingkan pendapatan peternak sapi perah dengan pabrik pengolahan susu, peternak sapi potong dengan pabrik pengolahan sosis atau perusahaan pengalengan daging, peternak itik dengan perusahaan telur asin, dan seterusnya.  Namun subsistem budidaya merupakan subsistem utama karena produk-produk peternakan yang digunakan oleh konsumen pada dasarnya dihasilkan oleh subsistem ini dan tanpa subsistem ini tidak mungkin ada subsistem agribisnis hulu dan hilir. (Yudhi, 2003).

B.       Pakan Ternak Sapi Perah
Pakan untuk ternak, terutama untuk ternak Sapi yang sehat memerlukan jumlah pakan yang cukup dan berkualitas. Nutrisi yang terkandung dalam pakan ternak merupakan unsur penting untuk menjamin kesehatan sapi, pertumbuhan badan yang optimal dan kesehatan reproduksi. Sapi muda memerlukan jumlah pakan yang terus meningkat sampai dicapai pertumbuhan badan yang maksimal. Sapi yang sedang bunting memerlukan pakan dengan kandungan nutrisi yang lebih baik untuk pertumbuhan fetus. Pakan hijauan kaya akan berbagai nutrisi yang diperlukan seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Disamping itu, sapi memerlukan ketersediaan serat kasar yang cukup (Stefani, 2011).
Pakan merupakan salah satu faktor yang menentukan kemampuan berproduksi sapi perah. Pakan sapi perah terdiri dari hijauan dan konsentrat, pada umumnya hijauan pakan diberikan dalam bentuk limbah pertanian dan rumput lapangan yang kualitasnya rendah. Oleh karena itu, konsentrat yang diberikan harus berkualitas (Siregar, 1996). Sedangkan menurut Anonim (2009), pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah ini diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan makhlukh hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein. Pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitaminnya seimbang
Salah satu faktor yang menentukan suksesnya usaha peternakan sapi perah ialah pemberian pakan ternak. Pakan Ternak merupakan segala sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak (baik berupa bahan organik maupun non organik) yang sebagian atau seluruhnya dapat dicerna oleh ternak tanpa mengganggu kesehatan ternak.  Apabila mereka tidak mendapatkan pakan ternak  yang baik dan cukup, juga tak akan menghasilkan susu sebagaimana mestinya (Anonim, 2005).
Bagi semua makhluk hidup, pakan mempunyai peranan sangat penting sebagai sumber energi untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan. Selain itu, pakan juga dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya untuk menghasilkan warna dan rasa tertentu. Fungsi lainnya diantaranya yaitu sebagai pengobatan, reproduksi, perbaikan metabolisme lemak dll. Namun pemberian pakan berlebih dapat membuat hewan peliharaan menjadi rentan terhadap penyakit, produktifitasnya pun akan menurun (Anonim, 2009).
Kebiasaan peternak sapi perah di Indonesia adalah pemberian hijauan pada ternak dengan sistem cut and carry. Artinya, para peternak mencari dan mengumpulkan hijauan hari ini untuk kebutuhan sapi perah esok harinya. Kebutuhan hijauan untuk sapi perah dalam bentuk segar adalah 10% dari bobot tubuhnya. Misalnya, jika bobot badan sapi perah sebesar 400 kg, maka hijauan yang diberikan minimal 40 kg/hari/perekor (Firman, 2010).
Pakan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan yang berupa jerami padi, pucuk daun tebu, lamtoro, alfalfa, rumput gajah, rumput benggala atau rumput raja. Hijauan diberikan siang hari setelah pemerahan sebanyak 30-50 kg/ekor/hari. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa umumnya diberikan sebanyak 10% dari bobot badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1-2% dari BB (Anonim, 2010).
Hijauan pakan ternak memegang peranan penting dalam usaha budidaya sapi perah, hal tersebut antara lain karena sapi perah merupakan ternak ruminansia sesuai dengan sifat fisiologis sapi yang memiliki perut ganda (Anonim, 2005).
Adapun Jenis pakan menurut Stefani (2011) yaitu :
 (1) pakan kasar; merupakan pakan yang kadar nutrisinya rendah, yakni kandungan nutrisi pakan tidak sebanding dengan jumlah fisik volume pakan tersebut. Misalnya rumput alam, jerami, batang jagung, pucuk daun singkong, dll. Sapi sangat membutuhkan pencernaan untuk bekerja secara baik, membuat rasa kenyang dan mendorong kelancaran getah kelenjar pencernaan ke luar. Rumput yang sudah menua kandungan nutrisinya telah menurun.
 (2) pakan penguat; merupakan pakan yang mengandung nutrisi tinggi dengan kadar serat kasar yang rendah. Pakan konsentrat meliputi bahan pakan yang terdiri dari biji-bijian, jagung giling, tepung kedelai, dedak, dll. Peranan pakan konsentrat adalah untuk meningkatkan nilai nutrisi yang rendah agar memenuhi kebutuhan normal hewan untuk tumbuh dan berkembang secara sehat